Thursday, October 15, 2015

Pangeran Negri Bambu (Part 4)

Buah hati kedua pangeran Noah dan Grace pun telah hadir di dunia. Mereka menamakan putri kecil mereka Silvia. Putri Silvia tinggal bersama ibu nya Grace, mereka sering berkumpul bersama tanpa sepengetahuan raja dan ratu.

Hari hari berlalu, tahun berlalu tahun, kesehatan raja Negri Bambu pun semakin buruk. Akhirnya raja menjatuhkan tahta kepada Noah, Noah pun dijadikan sebagai Raja Negri Bambu dan anaknya Nathan menjadi pangeran kecil Negri Bambu.

Ibunda Ratu pun mulai mencari sosok yang pas dijadikan istri anaknya Noah untuk mendampinginya di kursi kerajaan. Noah tetap berkeras tidak mau berpindah ke lain hati. Dia tetap pada keputusannya memilih Grace, diceritakannya kepada ibunda Ratu bahwa mereka telah punya beberapa orang anak hasil pernikahan Noah dan Grace. Sekarang mereka telah mempunyai 4 orang buah hati, Nathan putra Sulung, Silvia putri sulung, Sam putra kedua, dan James putra ketiga. Ratu semakin marah dan beliau terus bersungut sungut :" Kamu ini sungguh tidak tahu malu ya, pernikahanmu tidak dijalankan sesuai adat kerajaan masih berani punya 4 orang anak. "

Tetapi apa hendak dikata nasi telah menjadi bubur, begitu juga pernikahan dan buah hati Grace dan Noah, ibunda Ratu hanya bisa menahan sedih dan emosi nya. Sambil berkata dalam hati biarlah kebahagiaan Noah jugalah kebahagiaan baginya. Akhirnya Ratu dan Noah meminta izin ayahanda nya untuk membawa Grace dan anak anak mereka ke istana. Sang Raja akhirnya pun mengizinkan dan dilangsungkanlah adat pernikahan tradisi kerajaan. Grace resmi menjadi ratu dan Noah menjadi raja Negri Bambu. Banyak rakyat yang bersorak bahagia dan banyak pula yang bersungut sungut akan pilihan raja Noah.

"Telah kupenuhi janjiku kepadamu Grace, sekarang engkaulah Ratuku dan satu satunya kekasih hidupku." Seru Noah. Grace pun tersenyum di dalam pelukan Noah. Anak anak pun semua berkumpul dan memeluk ibu mereka. Ayah dan ibu Noah hanya bisa memandangi mereka dan berharap keputusan yang diambil Noah tepat, semoga juga Grace adalah wanita yang baik dan bisa membantu Noah memimpin negri ini.

Demikianlah kisah Pangeran Negri Bambu, Noah menjadi raja negri Bambu dan Grace menjadi ratu Negri Bambu. Negri bambu pun semakin berkembang dan rakyatnya semakin makmur dibawah pemerintahan raja Noah. Kisah mereka kemudian diteruskan kepada anak cucu keturunan negri bambu. Kisah cinta dan kesetiaan pangeran Noah dan Grace menjadi contoh dan teladan bagi rakyat Negri Bambu.

Sekian, terima kasih..
Next time jika ada inspirasi lagi akan saya buatkan lagi cerita fiksi lainnya.

Cathy

Sunday, October 4, 2015

Pangeran Negri Bambu (Part 3)

Begitulah Pangeran Noah merancang strategi baru dan dengan izin istirahat seminggu dalam sebulan pangeran menghabiskan waktu di kediamannya di Negri Emas bersama Grace.
Bulan berganti, musim berganti akhirnya Grace melahirkan pangeran kecil yang mereka namakan Nathan, Nathan memilikki bentuk badan dan wajah yang mirip dengan Noah. Si kecil Nathan tinggal bersama ibunya Grace dan selama seminggu dalam sebulan dia bisa bertemu dan bermain dengan ayahnya Noah.
Noah ingin dan rindu sekali bertemu Nathan dan Grace, dia selalu menunggu hari di mana dia bisa bersama mereka. Sebenarnya mereka hidup seperti keluarga yang normal, mereka bisa pergi makan bersama, berlibur bersama dan lainnya. Dengan beranggapan bahwa Noah punya pekerjaan di luar kota sehingga dalam sebulan hanya bisa pulang seminggu. Begitulah yang disampaikan kepada Nathan dari kecil hingga dia dewasa nanti. Nathan pun tidak pernah tahu bahwa ayahnya adalah Pangeran kerajaan Negri Bambu. Hal itu pun tidak penting, yang penting adalah sosok seorang ayah baginya, begitulah yang dipikirkan Grace.
Pernah beberapa kali Pangeran Noah mencoba memberitahu Ratu Negri Bambu atau ibunda nya. Dengan perumpamaan, cerita dan lainnya tapi sepertinya ratu sangat marah dan itu mengurungkan niat Noah untuk memberitahu kejadian sebenarnya. Ratu juga sering menanyakan mengapa Noah tidak mencari pasangan hidup, usia nya pun sudah dewasa dan layak untuk menikah. Bahkan ratu pernah mengadakan acara pemilihan putri untuk pangeran, tapi pangeran sama sekali tidak tertarik. Ratu mulai cemas, takut kehidupan putra nya kelak, bila tidak menikah dan belum mempunyai keturunan. Sedangkan raja, takut kelak Negri Bambu hanya sampai di tangan Noah, bila kelak Noah tidak menikah siapa yang akan menduduki tahta bila Noah telah tua seperti dirinya? Posisi penganti raja Negri Bambu pun mulai diguncang, tidak mungkin diserahkan kepada Noah yang kelak tidak punya keturunan.
Saat saat semua dilanda kebingungan, Lusi adiknya Noah pun berseru kepada ibu dan ayahnya :" Jangan kuatir, kakak Noah telah menikah dan memilikki seorang putra yang kelak akan mewarisi kerajaan kalian."
Lusiana sudah lama tahu cerita kakaknya. Sebenarnya dia mendukung Noah menikahi Grace, setelah menikah dia melihat kakaknya sangat bahagia dan Lusi pun tahu cerita Noah dari pengawal kepercayaan Noah, tetapi Lusi tidak pernah bertanya langsung ke Noah.
Setelah pernyataan Lusi, Raja dan Ratu bertanya tanya siapa menantu mereka? dan bagaimana bisa Noah menikah tanpa acara kerajaan dan diam diam sudah punya keturunan. Ibunda Ratu sangat marah dan sedih, beliau jatuh pingsan memikirkan hal itu. Raja sendiri marah besar, setelah tahu bahwa menantu nya adalah orang biasa, tidak ada keturunan darah biru. Mereka akhirnya memanggil Noah untuk mengklarifikasi pernyataan Lusiana.
Noah yang saat itu sedang berada di kediaman Negri Emas bersama Grace dan Nathan diberitahu untuk segera kembali ke Negri Bambu. Dan diminta untuk menjelaskan pernikahan rahasia nya itu. Samuel pun terkejut dan bertanya terlebih dahulu kepada Noah. Apa sebab dan alasan memilih Grace sebagai istri? ada begitu banyak putri negri lain yang jatuh hati padanya, malah memilih seorang dayang dari kastilku?
Noah hanya bisa diam dan menjelaskan ke Samuel bahwa dia akan bertanggung jawab atas perbuatan dan pilihannya ini. Dia juga menjamin Raja dan Ratu akan baik baik saja. Samuel pun berkata :" Adikku, Noah ingat istri atau pasangan hidup kita bisa pilih bisa diambil atau dinikahi kapan saja, apalagi kita adalah keturunan darah biru. Tetapi ayah dan ibu serta kasta gelar bangsawan kita adalah takdir. Kita tidak bisa memilih atau menolak, lebih baik engkau lupakan saja Grace, dan ambillah anakmu Nathan ke istana. Berilah Grace emas dan perak yang banyak supaya dia pergi dan tutup mulut atas pernikahan kalian ini. Sebelum rakyatmu tahu dan kabar ini menyebar ke seluruh negri. Ingat kata kataku ini Noah!!!"
Noah pun menuruti kata kata Samuel, dia kembali ke kediamannya dan menunggu saat Grace tertidur, Noah meninggalkan secarik kertas dan sekuntum bunga mawar untuk Grace. Dibawanya Nathan bersama dirinya kembali ke negri Bambu. Grace dan keluarganya pun tidak ada yang tahu bahwa pihak kerajaan telah mengetahui kisah Grace dan Noah.
Dalam tulisannya Noah menulis : " Grace, maafkan aku saat engkau membaca surat ini saya sudah membawa Nathan ke istana Negri Bambu. Saya membawanya bertemu kakek dan neneknya di istana. Saya tahu kamu akan marah dan sedih karena kami pergi tanpa berpamittan denganmu. Saya terlihat seperti orang bodoh yang menunggumu tertidur lalu kabur. Saya berjanji padamu, saya akan membawamu ke istana dan menjadikan mu sebagai istriku yang sah. Bersabarlah saya akan menenangkan ayah dan ibu dahulu baru membawamu ke istana. Inilah janjiku padamu dan akan kupenuhi janjiku ini. Dengan Cinta, Noah."
Nathan pun ikut dengan ayahnya ke istana. Disana dia disambut dengan meriah, kakek dan neneknya begitu senang melihat cucu mereka. "Mukanya persis sama dengan Noah saat kecil" Ratu berkata. Mereka membuat perayaan untuk pangeran kecil. Dan di istana dipilihkan seorang dayang sebagai ibu susu Nathan. Dayang tersebut bertugas menjaga dan melayani Nathan kecil. Istana bergembira dan berbahagia. Namun di pihak laim Grace bersedih dan kesepian.
Setelah perayaan selesai, Noah pun menghadap ibunda Ratu dan Raja. Raja begitu marah, hingga mengambil sebuah tongkat memukul Nathan, sambil berkata :" Bagaimana kamu ini Noah! Ayah telah membesarkanmu dan mendidikmu namun kamu malah menikah di bawah tangan tanpa ayah dan ibu sebagai wali dan memberkatimu. Pernikahan ini tidak sah dan tidak akan saya setujui.!!" Raja berhenti saat beliau lelah dan menangis bagaimana hidup putranya kelak bila rakyatnya tahu bahwa calom ratu mereka seorang dayang dan rakyat biasa negri Emas.
Ratu lebih sedih lagi, melihat ayah dan anaknya seperti itu. Ibunda Ratu pun berkata pada Noah :" Ayah dan ibu tidak setuju pernikahan mu ini. Walau kamu telah menikah dan memilikki putra kami tetap tidak akan menerima Grace di istana ini, kecuali bila kami telah tiada kamu boleh sesukamu. Namun bila kami masih hidup, jangan lupa bahwa ayah dan ibu masih berkuasa dan semua harua berjalan sesuai kebijakan kami. Lebih baik kamu menikah lagi dan memilih putri Negri lain supaya Nathan punya ibu dan kamu pun bisa segera bertatha di Negri Bambu."
Noah hanya bisa diam dan membiarkan orang tua nya meluapkan emosi mereka. Setelah kedua orang tua nya tenang, Noah kembali menyusun strateginya lagi. Noah seorang dengan pembawaan yang keras dan disiplin serta perfeksionis, tidak ada hal yang tidak mungkin bagi nya, dia pun selalu terlihat tenang.
Tidak terasa sudah dua tahun sejak kejadian ini. Kini Nathan telah berusia 2 tahun, dia hidup bahagia bersama ayah, kakek dan neneknya. Nathan kecil dan Noah sebenarnya pernah beberapa kali diam diam menemui Grace. Strategi Noah benar benar tertutup rapat, tidak seorang pun tahu mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Kini Grace pun tengah mengandung anak kedua mereka, yang sebentar lagi akan dilahirkan ke dunia.
Hidup seolah berjalan mulus dan tak ada rintangan. Raja dan Ratu merasa nasehat mereka didengarkan dan merasa bahwa Noah benar benar telah melupakan Grace, hanya saja Noah belum menemukan kekasih lainnya. Grace pun merasa bahagia bisa tetap bertemu dan berkumpul bersama Noah dan Nathan apalagi sebentar lagi akan hadir buah hati kedua mereka.
To be continued........