Pangeran Noah pun menyampaikan maksudnya untuk menikahi Grace, tetapi dia memberi syarat agar pernikahan mereka dirahasiakan. Tidak boleh ada pihak istana yang mengetahui, raja dan ratu pun tidak boleh tahu. Pangeran juga mengajukan agar Grace dan keluarganya pindah ke lokasi yang agak jauh dari kastil Negri Emas, Noah akan membangunkan sebuah rumah yang megah, dan beberapa rumah kecil untuk keluarga dekat Grace. Akhirnya, Noah dan Grace pun berangkat ke rumah orang tua Grace, orang tua dan kakak kakak Grace pun menyetujui dan mendukung pernikahan mereka.
Noah benar bebar mencintai Grace sepenuh hati, ingin dialah pasangan hidup dan ibu dari anak anaknya kelak. Walaupun pesan ayahanda dan ibunda nya tidak diturutinya dia berharap Raja dan Ratu akan menerima Grace apalagi bila sudah mempunyai anak anak dari Noah. Strategi pun disusun Noah dengan matang, dia sudah tahu bahwa ayah dan ibu nya tidak mungkin tega tidak menerima Grace apabila Grace telah mengandung cucu mereka. Noah berjanji pada Grace bahwa suatu saat nanti Grace akan dibawa ke istana dan diperkenalkan ke rakyat Negri Bambu sebagai istrinya yang sah.
Noah pun merancang bangunan yang indah yang kelak menjadi rumahnya, rumah kecil yang berisi dia dan keluarga kecilnya. Luas bangunan itu hanyalah seperempat dari istana, tempat yang biasa dia tempati. Walalupun begitu, Noah berharap bahwa Grace akan nyaman tinggal di sana.
Waktu pernikahan semakin dekat, Grace pun mulai siapkan gaun pengantinnya dan serba serbi untuk acara pernikahannya. Banyak temannya yang bertanya :" Siapa sih calon suamimu? akan menikah dimana? kapan? " Grace hanya tersenyum : " Iya suamiku orang lautan sebrang, jadi kita menikah juga tidak ngundang, hanya keluarga dekat." Grace telah melaporkan kepada Pangeran Samuel bahwa dia akan menikah, dan mengundurkan diri bekerja di istana, dengan alasan dia akan menikah di tempat yang jauh dan tidak mungkin lagi bekerja. Pangeran dan keluarga menghargai keputusan Grace dan mereka juga berpesan bila pulang ke Negri Emas boleh datang berkunjung ke kastil.
Setelah 3 bulan Grace berhenti bekerja, Noah beralasan dia akan berjalan jalan dengan sahabatnya ke negri lain untuk berlibur dan meminta izin Samuel untuk dapat beristirahat dan meninggalkan kastil selama 2 minggu. Noah pun berangkat hanya dengan pasukan pengawal kepercayaannya yang hanya berjumlah 10 orang dari biasanya sekitar 100 orang pengawal.
Hari pernikahan pun tiba, Noah dan Grace memakai pakaian pengantin biasa, melakukan adat pernikahan rakyat biasa seperti biasanya pernikahan rakyat negri Emas. Cincin kawin pun disematkan kepada Grace dan Noah, para petuah negri Emas pun memberkati pernikahan mereka, dan mengsahkan pernikahan mereka menurut adat negri Emas. Hanya keluarga dekat Grace yang hadir di pernikahan dan tak satupun keluarga Noah yang hadir.
Setelah 2 minggu hari pernikahan mereka, Noah pun kembali ke kastil negri Emas dan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa pangeran Noah telah menikah. Kehidupan pangeran Noah pun berjalan seperti biasanya, terkadang di negri Emas dan terkadang kembali ke Negri bambu. Namun ada satu alasan lagi yang dibuat pangeran Noah, bahwa sekarang dia telah memilikki sebuah hobby dan kegiatan baru yaitu berburu dan berkemah sehingga dalam sebulan dia meminta izin seminggu untuk melakukan hobby atau kegiatannya itu. Berburu tent7 harus menempuh perjalanan jauh, harus memasuki hutan dan perlu beberapa hari untuk berkemah di hutan.
Hal yang masuk akal dan tentu saja boleh dilakukan, beliau adalah pangeran negri Bambu yang sebentar lagi akan bertatha sebagai raja Negri Bambu, siap yang berani melarang?
A very nice story
ReplyDelete