Saya pernah lihat film dan membaca buku tentang Sampek dan Eng tai. Mereka merupakan kisah romeo dan juliet nya orang china. Apakah ini merupakan legenda atau fakta saya juga tidak jelas.he..he.. tapi kisah mereka benar benar sangat terkenal.
Sampek dan Engtai , dalam bahasa mandarin: Liang Shanbo (梁山伯) dan Zhu Yingtai (祝英台).
Dikisahkan,
Ada seorang gadis bernama Zhu Ying tai atau Eng tai, yang berasal dari kota Shangyu, Zhejiang, merupakan putri tunggal dari sebuah keluarga kaya bermarga Zhu. Pada zaman dahulu anak perempuan tidak diizinkan bersekolah dan hanya berada di rumah belajar mengurus rumah tangga. Hal ini membuat Eng tai merasa bosan, dia ingin sekali bersekolah.
Berulang kali Eng Tai membujuk ayahnya untuk mengijinkannya pergi sekolah, namun ayahnya selalu menolak dengan tegas. Suatu hari dia mendapat sebuah ide. Eng Tai mengurung diri di kamar dan berpura-pura sakit. Tuan Zhu yang khawatir dengan kesehatan putri tunggalnya menyetujui usul pengasuh putrinya, untuk memanggil seorang peramal.
"Tuan, saya sarankan anda untuk mengirim putri anda ke sekolah di luar kota, maka dia akan sembuh," kata si peramal.
"Apa? Tidak mungkin aku mengirim anak perempuanku bersekolah. Tak ada seorang gadis pun di sana!" kata Tuan Zhu gusar.
Tiba-tiba peramal itu menyingkap tutup kepala dan jubahnya. Tuan Zhu terkejut karena peramal itu tidak lain adalah Eng tai.
"Kalau aku berpakaian seperti tadi, dengan pakaian laki-laki, bolehkah aku pergi sekolah? Tidakkah ayah juga tidak mengenaliku tadi?" bujuk Eng Tai. Dengan bukti yang telah ada, meskipun berat hati Tuan zhu mengijinkan Eng Tai bersekolah.
Ditemani pembantunya Lin Ce yang setia, Eng Tai pun berangkat ke sekolah Sung Yee sebagai laki-laki.
Dalam perjalanannya, ia berkenalan dengan Sampek, yang berasal dari Kuaiji. Mereka memutuskan diri menjadi saudara angkat.
Saat bersekolah Eng tai dan Sam pek sangat kompak. Dan Sam pek tidak curiga bahwa Eng tai adalah seorang wanita. Di sekolah Eng tai mulai jatuh cinta dengan Sampek. Tetapi dia tidak bisa memberitahukan isi hatinya. Suatu hari saat berjalan jalan di danau, Eng tai mengatakan kepada Sam pek "lihatlah kita bagaikan sepasang burung entok yang sedang berenang di atas danau". Eng tai mengumpakan entok karena burung entok (sejenis bebek) adalah binatang yang selalu berpasangan dan hanya bersama 1 ekor pasangannya. Tetapi saat itu Sam pek tidak mengerti maksud Eng tai. Dan menyanyanginya bagai seorang adik lelakinya.
Waktu terus berjalan, tahun-tahun berlalu, tak sekali pun dia pulang menengok ayahnya. Sementara Lin Ce pembantunya jadi duta yang pulang pergi membawa kabar dan bekal.
Setelah 3 tahun berlalu, datanglah surat yang mengabarkan ayahnya sakit keras, Eng Tai pun bimbang. Dia ingin pulang menengok ayahnya, namun dia takut tidak akan bisa kembali ke sekolah, terutama takut tak bisa bertemu lagi dengan Sam Pek.Kepada Lin Ce dia berterus terang bahwa dia telah jatuh cinta kepada Sam Pek.
Akhirnya Eng Tai dan Lin Ce memutuskan utnuk meminta nasehat kepada guru Sun Yee. Eng Tai berterus terang bahwa dia adalah seorang gadis yang menyamar agar bisa sekolah. Untunglah beliau tidak marah. Eng Tai menitipkan sebuah bandulan kipas kepada guru untuk diberikan kepada Sam Pek.
Dengan berat hati Sam Pek mengantar kepergian Eng Tai. Sebelum berpisah Eng Tai mencoba memberi isyarat kepada Sam Pek bahwa dia adalah seorang gadis, namun Sam Pek tidak mengerti arti isyarat Eng Tai. Akhirnya Eng Tai menyerah dan berkata bahwa dia akan menjodohkan Sam Pek dengan adiknya, maka Sam Pek harus datang menemuinya dan melamarnya.
Setelah ditinggal Eng Tai, Sam Pek merasa kesepian. Akhirnya dia meminta ijin gurunya untuk menjenguk Eng Tai . Guru Sun Yee lalu memberikan bandulan kipas dari Eng Tai kepada Sam Pek dan memberitahukannya bahwa Eng Tai sebenarnya adalah seorang gadis. Sam Pek terkejut mendengarnya. Akhirnya dia mengerti bahwa sebenarnya Eng Tai ingin agar Sam Pek melamar Eng Tai dan bukan adiknya. Dengan hati berbunga-bunga Sam Pek pun berpamitan dan langsung memacu kudanya ke rumah Eng Tai.
Sementara itu Tuan Zhu bermaksud menjodohkan Eng Tai dengan anak keluarga kaya dan berkuasa bernama Ma Wencai. Tentu saja Eng Tai menolaknya dan berterus terang bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih yang akan segera melamarnya. Tuan Zhu sangat marah mendengarnya. Dia tetap memaksa Eng Tai untuk menerima lamaran Ma Wencai dan mengancam akan mencelakakan Sam Pek jika Eng Tai berani menolaknya. Maka Eng Tai pun hanya bisa menangis sedih mendengar keputusan ayahnya.
Setelah beberapa waktu, akhirnya Sam Pek tiba di rumah Eng tai. Lalu Sam Pek mengutarakan isi hatinya dan betapa bodohnya sudah menyia yia kan waktu selama ini karena tidak tahu isyarat dari Eng tai. Eng Tai sangat senang dan bahagia serta memberitahukan bahwa dia juga sangat mencintai Sam Pek, tetapi takdir berkata lain dia memberitahu bahwa ayahnya telah menjodohkan dia dengan orang lain. Dia mengatakan pada Sam Pek bahwa walau dia menikah dengan orang lain cintanya hanya untuk Sam Pek seorang. Setelah mendengarnya Sam Pek sangat sedih dan putus asa. Lalu kembali ke rumahnya.
Setelah tiba di rumah Sam Pek hanya mengurung diri, juga tidak mau makan, dia telah kehilangan semangat hidupnya. Dan terus berkata bahwa walau tidak di kehidupan ini di kehidupan akan datang dia akan bisa bersatu dengan Eng tai. Kesehatan Sam Pek semakin buruk dan akhirnya dia meninggal dunia karena kesedihannya yang teramat dalam. Sebelum meninggal dia berpesan agar jasadnya dimakamkan di jalan yang akan dilintasi oleh kereta pengantin Eng tai.
Eng Tai pun berduka mendengar kematian kekasihnya. Dia menangis sepanjang hari dan meratapi nasib yang tidak menyatukannya dengan kekasih yang dicintainya.
Tuan Zhu sangat khawatir melihat keadaaan putrinya, maka dia meminta supaya tanggal pernikahan putrinya dipercepat.
Eng Tai lalu memohon kepada ayahnya supaya diijinkan untuk turun sebentar dari tandu pengantin dan mengunjungi makam Sam Pek untuk memberi penghormatan terakhir. Meski tidak setuju tapi akhirnya Tuan Zhu dan keluarga Ma memberi ijin.
Maka ketika iringan pengantin Eng Tai tiba di makam Sam Pek. Eng Tai turun dari tandu dan berlutut di makam kekasihnya. Dengan menangis sedih dia berkata: "Kakak Sam Pek percayalah bahwa cintaku hanya untukmu. Aku tidak ingin menikah dengan orang lain. Jika kakak mendengarku, bawalah aku pergi bersama kakak!"
Mendadak angin bertiup sangat kencang dan hujan pun turun dengan derasnya. Di tengah suara petir yang menggelegar tiba-tiba makam Sam Pek terbelah dua dan muncullah lubang menganga di depan Eng Tai . Tanpa pikir panjang Eng Tai pun terjun ke dalam lubang tersebut tanpa sempat dicegah oleh para pengiringnya. Kemudian makam tersebut kembali menutup dan Eng Tai pun menghilang.
Suasana kembali cerah seperti tidak pernah ada kejadian apapun. Tinggallah para pengiring yang masih terkejut dengan kejadian tersebut. Hanya Lin Ce yang menangis meratapi kepergian majikannya. Tiba-tiba dari balik makam, muncullah sepasang kupu-kupu yang cantik. Mereka berputar-putar sebentar di kepala Lin Ce sebelum akhirnya terbang jauh dengan gembira. Lin Ce yakin bahwa kupu-kupu itu adalah penjelmaan roh majikannya yang telah bersatu dengan kekasihnya.
Maka kisah mereka dikenal juga dengan butterfly lovers.
Ini mah Legenda. Bukan fakta.
ReplyDeleteTidak tahu pak legenda atau fakta,.saya hanya menceritakan kembali kisahnya sesuai yang saya baca dan saya tonton film nya,.pak,.terima kasih
ReplyDelete